Blog-Ku Ep: 11 | 25
25 Tahun for The Better Step
Berusia 25 tahun merupakan masa transisi penting bagi wanita. Masa ini menawarkan kesempatan untuk membangun fondasi hidup yang kuat, mengejar impian dan mencapai tujuan. Meskipun belum tahu arah mau kemana, yang penting ada rencana ke yang lebih baik. Untuk pribadi seperti saya yang terbaik yaitu membangun rencana secara terperinci agar bisa membangun rutinitas yang terjaga.
Karier dan Pendidikan
1. Tentukan tujuan karier
Impian karir yang diinginkan sekarang yaitu menjadi Staff keuangan atau pajak, translator atau lainnya.
2. Kembangkan keterampilan
Maka dari itu sekarang saya sedang mengikuti kursus atau pelatihan online untuk meningkatkan kemampuan di MySkill.id. Disini juga terdapat course yang lainnya yang sangat menggugah, saya utamakan belajar keuangan dan bahasa asing terlebih dahulu. Saya ambil paket 6 bulan, semoga dalam waktu tersebut ilmu yang didapat berguna bagi kemampuan yang saya miliki.
3. Pertimbangkan pendidikan lanjut (S2 atau kursus)
Jika ada kesempatan ingin rasanya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, di bidang pendidikan supaya bisa berkarir menjadi pengajar.
Keuangan
1. Buat rencana keuangan jangka panjang.
Sebenarnya ketika hype dari film "Home Sweet Loan" yang viral tentang Spreadsheets keuangannya, akhirnya punya juga. Sayangnya saya sendiri belum punya penghasilan tetap, jadi belum sempat terpakai. Semoga kedepannya bisa cepat dipakai.
2. Simpan uang untuk darurat (3-6 bulan).
Karena perkuliahan sudah selesai hampir 3 tahun lalu, selama itu pula keuangan sudah dicut off dan tidak lagi rutin diberi. Tapi sebelum itu selama perkuliahan sempat menabung, dan uang itu saya gunakan sebagai dana darurat untuk keperluan yang mendadak. Ada juga dana yang didapat ketika jadi volunteer, joki dan THR.
3. Investasi (saham, obligasi, atau reksa dana).
Untuk ini kayaknya perlu belajar lagi
4. Bayar utang (jika ada).
Utang sendiri setahu dan seingat saya tidak ada, tapi ada utang orang lain ke saya. Jadi ini bisa menjadi dana darurat juga, sayangnya yang punya hutang gaada inisiatif buat bayar. Kalau dimintai kesannya kayak debt collector, serba salah.
5. Beli asuransi kesehatan dan jiwa.
Sejauh ini BPJS sudah ada tapi belum aktif dan belum pernah bayar angsuran, selanjutnya list yang lain ingin punya asuransi kesehatan swasta agar lebih variasi.
Kesehatan dan Keseimbangan
1. Olahraga rutin
Jaga kesehatan fisik dan mental, karena sadar diri saya pribadi yang tidak sportif ya dari semasa sekolah pun. Jadi, untuk mulai tahun sekarang harus dibangun rutinitas yang baru meskipun tidak se rutin sebelumnya. Dimulai dari menentukan jadwal olahraga, indoor maupun outdoor. Olahraga sendiri ataupun beramai-ramai, tentunya harus mulai dilakukan. Seperti:
1. Olahraga indoor ada Poundfit (beramai-ramai) dan Stretching biasa yang sudah ada di aplikasi online
2. Olahraga outdoor ada lari, jalan santai, hiking dan bersepeda.
Melihat waktu dan persiapan yang paling efisien dan bisa dilakukan dengan mudah, saya rutinkan olahraga yang melalui aplikasi online itu sebanyak minimal 3 hari dalam seminggu.
2. Polusi dan gaya hidup sehat
Hindari kebiasaan buruk dan konsumsi makanan bergizi.
Untuk makanan sendiri, masih sering makan masakan rumah. Itupun kalau ada rasa ingin untuk makan instan food seperti mie, seblak, burger atau kebab saya sudah beri toleransi waktu. Misalnya untuk mie instan sendiri 1 bulan sekali atau tidak ada craving makan mie dalam sebulan lebih bagus dan seblak biasanya seminggu satu kali, itupun kalau tidak terlalu craving tidak usah beli masih ada pertimbangan lainnya.
3. Pemeriksaan kesehatan rutin
Pantau kondisi kesehatan dirumah yang setidaknya masih bisa dilakukan dengan mudah dan cepat, seperti:
1. Pemeriksaan rutin (6-12 bulan)
Cek berat badan, tekanan darah, gula bisa setiap hari cek secara berkala dari bangun tidur, sebelum makan, setelah makan dan sebelum tidur. Pemeriksaan lainnya yang masuk dalam list yaitu cek gigi yang hanya bisa dilakukan oleh ahlinya di klinik maupun rumah sakit terdekat.
2. Pemeriksaan khusus
Ada ginekologi, kulit, THT, mata urgensinya masih minim (sesuai kebutuhan)
3. Pemeriksaan penunjang
Ada Rontgen dada, EKG, ultrasonografi abdomen dll
Hubungan dan Sosial
1. Bangun hubungan yang sehat dengan keluarga dan teman.
Dari dulu mimpi yang berkaitan dengan keluarga itu salah satunya berlibur bersama ke luar kota, pure keluarga inti. Semoga bisa kesampaian di waktu yang tepat dan perbanyak momen bersama teman.
Sepanjang 25 tahun ini, teman dekat atau sahabat saya kira gaada ya. Apalagi sampai di level sahabat yang harus saling bercerita pribadi, saya masih sangat menjaga privasi keluarga dan pribadi. Sedangkan untuk teman ada sekitar 2/3 orang yang masih sangat intens saling kirim chat. Ada perkataan yang ramai diperbincangkan, banyaknya frekuensi bertemu dan chat malah membuat pertemanan menjadi rumit. Bisa dipikirkan apalagi kalau sampai privasi saling terbuka bisa membuat banyak boomerang.
2. Kembangkan kemampuan komunikasi.
Saya pikir untuk meningkatkan komunikasi itu dengan cara berlatih, untuk saat ini yang saya lakukan secara rutin yaitu menulis blog ini. Diharapkan bisa membantu saya untuk komunikasi yang lebih baik, dimana penulisan blog ini 10% dibantu AI. Yang mana AI berperan untuk membuat konsep penulisan yang tersusun. Bagian saya dari awal membuat kepala konsep yang diingin seperti apa, menulis isi blog secara detail dengan penulisan yang tentunya lebih simpel dan seru dibaca lalu membuat blog lebih menarik seperti template blog yang didapat secara gratis di internet beredar, konsep cover blog yang bisa saya buat sendiri. Selain menulis, saya sedang terpikirkan untuk meningkatkan secara lisan melalui vlog kecil-kecilan di digicam. Hal ini bisa memancing kita pribadi apa saja yang harus dibicarakan, sejauh mana mulut kita berbicara.
3. Bergabung dengan komunitas atau organisasi.
Setelah perkuliahan selesai, sempat bergabung di Himpunan Mahasiswa selama 2 tahun. Covid memang membuat pribadi jadi semakin males, 1 tahun terakhir ini saya berharap banyak pada komunitas atau perkumpulan yang sempat saya ikuti. Tapi ternyata ada banyak sekali kendala yang membuat saya tidak yakin akan ikut serta secara rutin seperti: (1) Komunitas Foundfit, yang ramai biasanya hanya ada ketika seminggu sekali di hari Jum'at ketika olahraga itu dilakukan. (2) Kajian Muslimah, juga dilakukan setiap hari Minggu yang kadang ingin rasanya melanjutkan tapi terhalang karena tidak ada teman (3) Komunitas Hiking Curug, entah kapan lagi akan ikut serta karena waktu yang tidak tentu.
4. Belajar mengelola konflik
Belum terlalu paham bagaimana mengelola konflik dengan efektif dimata awam sebenarnya. Belajar bisa lewat mana saja, dengan chronically online dimana lebih sering baca komentar sosial media membuat pengetahuan bertambah. Seperti belajar memahami perspektif orang lain, mengelola emosi, dan menemukan solusi yang adil.
5. Tetapkan batasan pribadi
Sudah menetapkan batasan pribadi dari sekolah menengah dapat membantu mempertahankan identitas dan meningkatkan kesadaran diri. Hal ini dimulai ketika foto saya dijadikan wallpaper oleh teman kelas waktu itu membuat saya sendiri agak sedikit trauma. Entah tujuannya seperti apa, umur 16 tahun belum terlalu percaya diri untuk menegur, jadi lebih membuat batasan dan pagar agar kehidupan atau foto pribadi tidak terlalu dishare pada media sosial. Tapi untuk 25 tahun ini saya putuskan untuk membuka pagar itu sedikit, demi membangun self branding. Tentunya dengan batasan yang sewajarnya, semoga saya bisa belajar lebih banyak lagi.
Pribadi dan Spiritual
1. Tentukan nilai dan tujuan hidup
2. Kembangkan kesadaran diri
3. Belajar mengelola stres
4. Fokus pada pengembangan diri
5. Tetapkan prioritas
Perencanaan Masa Depan
1. Pertimbangkan perencanaan pernikahan (jika sudah memiliki pasangan)
Tahun 2025 ini, tidak ada sama sekali rencana pernikahan.
2. Membuat Wishlist untuk tahun 2025
- Belajar naik motor
- Punya SIM
- Punya penghasilan tetap
Kesimpulan
Berusia 25 tahun adalah kesempatan untuk membangun dasar hidup yang kuat. Dengan fokus pada karier, keuangan, kesehatan, hubungan dan pengembangan diri, wanita dapat mencapai tujuan dan kerangka planning yang lebih teratur. Kita mungkin tidak tahu apakah hal ini menjamin kesuksesan atau tidak, tapi satu hal yang pasti perencanaan seperti ini tentunya bisa membangun sistem pada diri sendiri dan acuan agar kehidupan yang kita inginkan setidaknya bisa terencana dengan hal-hal kecil.
Tips dan Saran
- Tetap fleksibel dan adaptif.
- Jangan takut untuk mencoba hal baru.
- Prioritaskan kesehatan mental.
- Bangun jaringan dukungan.
- Tetapkan tujuan jangka panjang.
- Jangan takut gagal.
- Terbuka untuk perubahan.
- Fokus pada kemajuan, bukan selalu pada kesempurnaan.
- Jaga keseimbangan hidup.
- Tetap positif dan optimis.
Sampai jumpa kembali ditulisan blog selanjutnya, teman-teman terima kasih🌈😊

Tidak ada komentar: